Selasa, 19 Juli 2011

Liburan yang penuh dengan perjuangan

Pada tanggal 23juni, saya Dan orang tua saya pindah dari Bali ke Jakarta. Saya mengira bahwa saya sedang berlibur. Tapi,saya malah disuruh belajar," supaya dapat sekolah baru", kata orang tua saya.walaupun berat, tetapi tetap Ada benarnya juga kata-kata orang tua saya. Selagi saya belajar, orang tua saya mencari sekolah Dan rumah kontrakan. Ada 2 pilihan sekolah yang saya pilih.
pertama, sekolah SMPN 115 , salah satu sekolah negri favorit di Jakarta. Saya merasa saya kurang yakin diterima disana. Tetapi, saya jadi yakin diterima karna saya dibantu oleh teman ayah saya yang berkerja disana sebagai guru. Karna yakin, orang tua saya mencari kontrakan didekat sekolah itu. Setelah urusan rumah selesai, saya tinggal menuggu waktu tes masuk. Tapi, masalah belum selesai, masalah baru muncul. Soalnya, teman ayah itu meminta akreditasi sekolah asal. Ternyata, sekolah asal masih baru, sehingga belum punya akreditasi resmi. saya sih tidak apa-apa. Tetapi, saya berpikir bahwa saya tidak Akan diterima disekolah negeri.

Saya langsung kepilihan Kedua, yaitu sekolah labschool ,sekolah swasta favorit di Jakarta. Setelah mendaftarkan diri kesana, saya langsung belajar supaya bisa masuk kesana. Orang tua juga saya berjanji kepada saya Akan dibelikan handphone baru jika masuk kesekolah itu. Sehari sebelum tes masuk, saya agak grogi Karna takut tidak masuk. Hari jumat, saya langsung pergi ke labschool untuk mengikuti tes masuk. Agak susah sih tesnya, tapi saya tetap konsentrasi. Besoknya, saya males- malesan Dan terus tidur. Hari senin, hari pengumuman hasil tesnya.saya tidak ikut karna saya takut nggak keterima. Jam 10 pagi, saya mendengar dari orang tua saya bahwa saya diterima. Saya sanggat gembira , begitu pula denga Kedua orang tua saya. PikiraN saya jadi rileks Dan tenang. Jadi, saya masih bisa menikmati liburan, walaupun hanya satu minggu.

Liburan dengan perjuangan

Pada tanggal 23juni, saya Dan orang tua saya pindah dari Bali ke Jakarta. Saya mengira bahwa saya sedang berlibur. Tapi,saya malah disuruh belajar," supaya dapat sekolah baru", kata orang tua saya.walaupun berat, tetapi tetap Ada benarnya juga kata-kata orang tua saya. Selagi saya belajar, orang tua saya mencari sekolah Dan rumah kontrakan. Ada 2 pilihan sekolah yang saya pilih.
pertama, sekolah SMPN 115 , salah satu sekolah negri favorit di Jakarta. Saya merasa saya kurang yakin diterima disana. Tetapi, saya jadi yakin diterima karna saya dibantu oleh teman ayah saya yang berkerja disana sebagai guru. Karna yakin, orang tua saya mencari kontrakan didekat sekolah itu. Setelah urusan rumah selesai, saya tinggal menuggu waktu tes masuk. Tapi, masalah belum selesai, masalah baru muncul. Soalnya, teman ayah itu meminta akreditasi sekolah asal. Ternyata, sekolah asal masih baru, sehingga belum punya akreditasi resmi. saya sih tidak apa-apa. Tetapi, saya berpikir bahwa saya tidak Akan diterima disekolah negeri.

Saya langsung kepilihan Kedua, yaitu sekolah labschool ,sekolah swasta favorit di Jakarta. Setelah mendaftarkan diri kesana, saya langsung belajar supaya bisa masuk kesana. Orang tua juga saya berjanji kepada saya Akan dibelikan handphone baru jika masuk kesekolah itu. Sehari sebelum tes masuk, saya agak grogi Karna takut tidak masuk. Hari jumat, saya langsung pergi ke labschool untuk mengikuti tes masuk. Agak susah sih tesnya, tapi saya tetap konsentrasi. Besoknya, saya males- malesan Dan terus tidur. Hari senin, hari pengumuman hasil tesnya.saya tidak ikut karna saya takut nggak keterima. Jam 10 pagi, saya mendengar dari orang tua saya bahwa saya diterima. Saya sanggat gembira , begitu pula denga Kedua orang tua saya. PikiraN saya jadi rileks Dan tenang. Jadi, saya masih bisa menikmati liburan, walaupun hanya satu minggu.